Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon baru-baru ini menerima kunjungan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pemalang. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas upaya pemdes terkait pemberian dana bantuan keuangan desa dan penanganan masalah prostitusi online yang menjadi perhatian serius serta optimalisasi layanan Damkar di wilayah Kabupaten Cirebon. Dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat Paseban Sekretariat Daerah pada hari Rabu (24 April 2024), delegasi DPRD Kabupaten Pemalang dipimpin oleh Ketua DPRD beserta beberapa anggota lainnya.
Perwakilan dari Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Asisten Pemerintahan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cirebon, serta beberapa pejabat terkait lainnya. Mereka membahas secara mendalam mengenai upaya yang telah dilakukan dalam menangani permasalahan tersebut di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Satpol PP Kabupaten Cirebon melalui Plh. Kabid Tibumtranmas, upaya penanganan prostitusi online merupakan salah satu fokus utama dalam menjaga moral dan keamanan masyarakat. “Kami telah melakukan berbagai langkah proaktif, termasuk operasi razia dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya prostitusi online,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pemalang menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon. “Kami sangat menghargai komitmen dan upaya keras yang dilakukan oleh pihak terkait dalam menangani prostitusi online. Ini merupakan permasalahan serius yang membutuhkan sinergi dan kerja sama antara berbagai pihak,” ujarnya.
Kedua belah pihak berharap bahwa dengan adanya kolaborasi yang lebih erat dan berkelanjutan, masalah prostitusi online di wilayah Kabupaten Cirebon dapat diminimalisir secara signifikan. Langkah-langkah preventif dan represif yang lebih efektif diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya kalangan remaja dan perempuan yang rentan terhadap eksploitasi dalam praktik prostitusi online.